Jumat, 02 Desember 2011

laprak


LAPORAN PRAKTIKUM
 ZOOLOGI AVERTEBRATA
MOLLUSCA
LOGO IAIN




    Oleh :
                                        Nama           : Anggit Aprilliani
                                        NIM             : 1410160043
                                        Kelas           : BIO B / Semester III
                                        Kelompok   : 3
                                        Asisten        :1. Aryono
                                                             2. Siti Yuni Sufinah


LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2011
PRAKTIKUM III
MOLLUSCA
I.                   TUJUAN
1.      Mengenal obyek Mollusca.
2.      Mengenal ciri morfologi Mollusca.
3.      Menempatkan obyek Mollusca pada kedudukan taksonominya.

II.                DASAR TEORI
Molusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini triplobastik, bilateral simetri, umumnya memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram, siput sawah dan bekicot. Namun ada pula Mollusca yang tidak memiliki cangkok, seperti cumi-cumi, sotong, gurita atau  siput telanjang. Mollusca memiliki struktur berotot yang disebut kaki yang bentuk dan fungsinya berbeda untuk setiap kelasnya.
Mollusca memiliki alat pencernaan sempurna mulai dari mulut yang mempunyai radula (lidah parut) sampai dengan anus terbuka di daerah rongga mantel. Di samping itu juga terdapat kelenjar pencernaan yang sudah berkembang baik. Peredaran darah terbuka ini terjadi pada semua kelas Mollusca kecuali kelas Chepalopoda.
Pernafasan dilakukan dengan menggunakan insang atau “paru-paru” mantel atau oleh bagian epidermis. Alat ekskresi berupa ginjal. Sistem saraf terdiri atas tiga pasang ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion visceral dan ganglion pedal yang ketiganya dihubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. Alat reproduksi umumnya terpisah atau bersatu dan pembuahan internal atau eksternal.
Berdasarkan simetri tubuh, ciri kaki dan cangkoknya, mollusca dibagi menjadi tujuh kelas, yaitu:
1.    Aplachopora
Dikenal  250 jenis, yaitu mollusca dengan bentuk tubuh seperti cacing, tidak mempunyai kepala, kaki maupun cangkang.
Contohnya: Chaetoderma sp.
2.    Monoplacophora
Dikenal ada 6 jenis yang telah diketahui, merupakan mollusca purba dengan cangkang berbentuk kerucut. Contoh: Neopilina galateae.
3.      Polyplacophora (600 jenis), ditandai oleh adanya 8 buah lempengan cangkang dengan banyak serabut-serabut insang yang berlapis, tubuh bilateral simetris. Contoh: Chiton sp.
4.      Scaphopoda
Cangkang memanjang, bentuk seperti tanduk yang terbuka di kedua ujungnya, mantel berbentuk tubus, kaki silindris atau kerucut, insang tidak ada, kepala tanpa mata. Contoh: Dentalium sp.
5.         Gastrophoda (40.000 jenis)
Terdiri dari molusca bercangkang tunggal, walau ada yang tanpa cangkang. Ciri-ciri anggota ini antara lain adalah: kepala terlihat jelas, mempunyai satu atau dua pasang tentakel dengan sepasang diantaranya bersifat retraktil dan dilengkapi dengan sebuah mata pada ujungnya. Organ internal terdapat di dalam cangkang yang terpilin. Cangkang memiliki variasi yang beragam, arah putaran cangkang umumnya ke arah kanan (dekstral) dan umumnya dilengkapi dengan operculum. Tipe cangkang yang berputar ke arah kiri (sinistral) umumnya dijumpai pada kebanyakan gastropoda terrestrial. Sistematik gastropoda agak simpang siur dan menurut Paul Burtsch kelas Gastropoda berdasarkan organ pernafasannya dibagi menjadi tiga ordo yaitu Prosobranchia, Opisthobranchia dan Pulmonata.
6.         Cephalopoda
Berdasarkan pada jumlah insang tentakel dann ada tidaknya cangkang kelas Cephalopoda terdiri dari 2 ordo yaitu Tetrabranchia dan Dibranchia.
7.          Pelecypoda (bivalvia)
Bebrapa contoh spesies Pelecypoda yang banyak dikenal dan memilki nilai ekonomi penting antara lain: Mytilus edulis, Margaritifera sp, Pinctada sp, Anadara sp dan Tridacba sp.

III.             ALAT DAN BAHAN
a.      Alat
1.      Bak preparat
2.      Alat bedah
3.      Silet
4.      Cawan petri
5.      Mikroskop
b.      Bahan
1.    Bekicot (Achatina fulica)
2.    Kerang bulu (Anadara antiquata)
3.    Kerang darah (Anadara granosa)
4.    Kerang hijau (Mitilus Edulis)
5.    Siput/keong (Bellamya javanica)

IV.             PROSEDUR KERJA
1.      Menggambar tiap-tiap specimen tersebut di atas dan beri keterangan serta membuat klasifikasinya.
2.      Melakukan pengukuran terhadap tubuh hewan Mollusca, yang diukur adalah panjang, lebar dan diameter mollusca.
3.      Mengamati struktur morfologi dari semua molusca.
4.      Menghitung jumlah ulir yang menunjukkan umur dari molusca tersebut.
5.      Meletakkan bekicot diatas cawan petri dan membiarkannya berjalan, lalu mengamati dari bawah kaca bagaimana pergerakkannya.
6.      Meakukan rangsangan dengan memberikan sentuhan lidi pada keempat ujung tentakel bagian mediovrental, sekitar kepala dan bagian posterior. Mengmati stimulus yang terjadi.
7.      Mengamati anatomi semua molusca dengan cara memecahka/membuka cangkangnya.

V.                HASIL PENGAMATAN
Nama jenis
Gambar
Keterangan
1.      Bekicot
( Achatina fulica)










2.      Kerang bulu
(Anadara antiquata)











3.      Kerang darah
(Anadara granosa)











4.      Kerang hijau
  (Mitilus edulis)











5.    Siput/keong
(Bellamya javanica)














VI.             PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami melakukan pengamatan pada hewan molusca yang bercangkang. Dan hewan molusca yang kami amati adalah:
1.       Bekicot (Achatina fulica)



                                         
 Klasifikasi:
Kingdom    : Animalia
Phylum       : Molluska
Kelas          : Gastropoda
Ordo           : Pulmonata
Famili         : Achanidae
Genus         : Achatina
Species       : Achatina fulica
Yang pertama dilakukan adalah mengamati morfologinya. Achatina fulica yaitu termasuk di dalam sub clasiss pulmonata karena hewan-hewan molusca yang hidup didarat bernapas dengan paru-paru yang merupakan modifikasi dari rongga mantel yang kaya dengan kapiler-kapiler darah sehingga masuk ke dalam sub classis pulmonata dari clasiss gastropoda yang merupakan kelompok mollusca yang sangat besar.
Bekicot mempunyai cangkang yang menutupi badannya dan berwarna cokelat dengan garis-garis tidak jelas dan bentuk cangkangnya lebih langsing. Kami juga melakukan pengukuran terhadap panjang, lebar dan diameter tubuh Achatina fulica beserta cangkangnya. Panjang tubuhnya yaitu 8 cm dengan lebar 4 cm beserta diameternya yaitu 13 cm. Pada bekicot terdapat ulir yang menunjukkan umurnya. Kami menghitung terdapat 7 ulir sehingga dapat diketahui umur bekicot tersebut adalah 7 bulan. Bentuk cangkang bekicot seperti kerucut yang melingkar seperti konde. Puncak kerucut merupakan bagian yang tertua, disebut umbo. Cangkang yang dimiliki bekicot ini merupakan tipe dekstral, karena arah putarannya kekanan.
Bekicot memiliki badan yang lunak dan pada saat bergerak dan menjulurkan tubuhnya dapat dilihat bagian kepalanya dan pada kepalanya itu terdapat mempat tentakel. Satu pasang tentakel berada di bagian atas (lebih dekat dengan cangkang dan sepasang lagi yang berada di bawahnya. Tentakel yang berada di atas ukurannya lebih panjang dari pada tentakel yang ada di bawahnya dan pada ujung tentakel yang panjang itu terdapat matanya yang berfungsi sebagai reseptor terhadap cahaya sedangkan tentakel yang berda di bawah adalah antena.
Selanjutnya kami mencoba meletakkan bekicot diatas cawan petri dan mengamati dari bawah cawan utnutk mengetahui pergerakan yang dilakukan bekicot. Pada waktu bergerak aktif permukaan bawah kakinya bergelombang karena ada aktivitas-aktivitas otot di dalamnya Bekicot bergerak dengan kaki perutnya, kaki perut tersebut terdiri atas otot yang kuat untuk merapat. Permukaan cawan yang dilalui oleh bekicot berbekas meninggalkan lendir (mucus) yang berfungsi untuk memperlancar pergerakkan, melindungi tubuhnya dan untuk menghindari dehidrasi bagi bekicot serta menjaga agar kaki tidak kering dan untuk menahan kaki yang relaksasi sementara bagian kaki yang berkontraksi dapat bergerak ke depan.
Habitat bekicot yaitu pada tempat yang lembab dan banyak terdapat sampah. Hewan ini memakan berbagai tanaman budidaya, oleh karena itu bekicot termasuk salah satu hama tanaman.





Setelah mengamati morfologinya kami memecahkan cangkang untuk mengamati organ-organ /anatomi bagian dalam cangkang bekicot tersebut. Fungsi dari cangkang adalah untuk melindungi fiscera (organ bagian dalam). Ketika dipecahakan terlihat otot/daging bagian dalam yang merupakan otot abduktor. Sedangkan otot yang keluar dari cangkang disebut otot aduktor yang digunakan untuk bergerak. Selain itu ada berbagai macam organ yang diamati yaitu: mulut, anus, paru-paru ginjal, empedu dan sistem saraf (ganglion serebral, ganglion pedal, ganlion parietal, abdominal dan bukal).
Selian pengamtan morfolgi dan anatominya kami juga mengamati lendir yang dikeluarkan bekicot dengan mikroskop. Dalam pengamatan ini kami menemukan dua macam bakteri, yaitu: bakteri monokokus yang berbentuk bulat dan bakteri bacillus yang berbentuk seperti batang. Selian itu terlihat juga sel epitel mucus bekicot yang terlihat berbentuk seperti awan (bergelombang). Bakteri Basilus tersebut berperan sebagai penghasil antibiotik sehingga lendir bekicot sering digunakan untuk menyembuhkan luka.

2.      http://wiedrozano.files.wordpress.com/2011/08/picture1.jpg?w=300&h=295Kerang bulu (Anadara Antiquata)







Klasifikasi:
Kingdom   : Animalia
Filum         : Molluska
Kelas         : Bivalvia
Ordo          : Pteriomorpha
Famili       : Arcidae
Genus         : Anadara
Spesies       : Anadara antiquata
Pengamatan morfolgi yang pertama dengn melakukan pengukuran tubuhnya. Panjang kerang adalah 3,7 cm dengan lebar 5,5 cm dan diameternya 11,2 cm. Umur kerang dara ini diperkirakan 9 bulan. Terlihat dari jumlah garis-garis yang ada pada cangkangnya yaitu ada 37 garis yang dibagi 4. Bentuk dari kedua cangkangnya mempunyai simetris yang sama. Yang membedakan kerang bulu dengan kerang dara adalah pada kerang bulu di cangkangnya terdapat bulu sedangkan pada kerang dara tidak ada bulu. Dan dari segi ukuran, ukuran kerang bulu lebih besar dari kerang darah. Cangkang kerang ini keras karena mengandung zat kapur.
Setelah pengamatan morfologi, kami membuka cangkangnya untuk pengamatan anatominya. pada kerang ini juga terdapat otot adduktor yaitu otot yang mengatur membuka atau menutupnya cangkang serta ada otot Abduktor yaitu daging yang biasa dikonsumsi oleh manusia. Organ yang dimiliki adalah ginjal, jantung, mulut, dan anus. Kerang dapat bergerak dengan "kaki" berupa semacam organ pipih yang dikeluarkan dari cangkang sewaktu-waktu atau dengan membuka-tutup cangkang secara mengejut.
3.      Kerang darah (Anadara granosa)







 





Klasifikasi:
Kingdom   : Animalia
Filum         : Mollusca
Kelas         : Bivalvia
Ordo         : Arcoida
Famili        : Arcidae
Genus        : Anadara
Spesies      : Anadara granosa
      Hasil dari pengukuran tubuh kerang darah ini adalah: panjang 1,8 cm dengan lebar 2,8 cm dan diameter 4,5 cm. Umur kerang ini dapat ditentukan dengan menghitung jumlah garis yang ada pada cangkangnya. Jumlah garis adalah 21 dibagi 4 sehingga dapat diperkirakan umurnya sekitar 4,5 bulan. Ukuran kerang ini lebih kecil daripada kerang bulu.
      Kemudian pengamatan anatominya adalah terdapat Kaki yang  berbentuk seperti kapak pipih yang dapat dijulurkan keluar. Kaki kerang ini berfungsi untuk merayap dan menggali lumpur atau pasir. Kerang ini bernafas dengan dua buah insang dan bagian mantel. Insang ini berbentuk lembaran-lembaran (lamela) yang banyak mengandung batang insang. Antara tubuh dan mantel terdapat rongga mantel yang merupakan jalan keluar masuknya air. Kerang ini hidupmenempel di dasar laut.
4.      Kerang hijau (Mitiltus edulis)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXfz-KhYyYtUSJD9_50JQp6LmAUi_mSNvoRmg083yxFG30a_evW46AKrAtZLMRE5JOT-YqrIz1Z6-bPWswtxd4tp4pE-8f4hpDWKeR4tx5pwbpjm5CurX7Kcjru8D9XkCdb8OxyMG56zDF/s200/New+Picture.jpg
 







Klasifikasi:
Kingdom   : Animalia
Filum         : Mollusca
Kelas         : Bivalvia
Ordo          : Mytiloida
Famili        : Mytilidae
Genus        : Mytilus
Spesies      : Mitiltus edulis
Pengukuran tubuh kerang hijau hasilnya adalah: panjang 6,5 cm dengan lebar 1,5 cm dan diameter tubuhnya adalah 8,5 cm. Warna dari cangkang kerang ini menimbulkan gradasi warna yang semakin terang ke bagian depan tubuhnya. Warna cangkang yang lebih dekat pada umbo warnanya lebih gelap (hitam) semakin ke depan warna mendekati warna hijau. Jumlah garis yang menunjukkan umurnya adalah 13 dibagi 4 sehingga dapat diperkirakan umurnya sekitar 3 bulan.
Pengamatan anatomi dilakukan untuk mengetahui organ dalam kerang ini. Ketika cangkang dibuka terlihat pada permukaan cangkang bagian dalam mementulkan cahaya yang berwarna saat terkena cahaya. Hal tersebut karena kerang hijau ini memiliki lapisan prismatik. Selian itu terdapat massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak. massa viseral merupakan kumpulan sebagaian besar organ tubuh seperti pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Terdapat pula mantel berupa rongga tempat pertukaran udara dan  yang berisi cairan. Mantel  mensekresikan bahan penyusun cangkang.

5.      Siput (Bellamya javanica)


 







Klasifikasi :
Kingdom   : Animalia
Filum         : Mollusca
Kelas         : Gastropoda
Ordo          : pulmonata
Famili        : Liymnacidae
Genus        : Bellamya
Spesies       : Bellamya javanica
      Hasil pengukuran tubuh siput adalah panjang 3,9 cm denagn lebar 3,4 cm dan diameternya 11 cm. Cangkangnya mirip dengan bekicot namun cangkang siput ini lebih lebar membundar dan pada umbo tidak runcing. Dan warna cangkangnya lebih berwarna gelap sedangkan pada bekicot warna cangkan sedikit terang dan terdapat “batik” pada ulirnya. Jumlah ulir yang menunjukkan umur siput ini adalah 7 sehingga dapt diperkirakan umurnya adalah 7 bulan.
      Anatominya hampir sama dengan bekicot. Terdapat paru-paru, ginjal, empedu, anus dan saraf pedal, saraf serebral dan visceral. Yang paling mencolok perbedaan dengan bekico adalah pada siput terdapat operculum yaitu semacam penutup/pelindung tubuhnya yang lunak ketika menyembunyikan diri di dalam cangkangnya.

VII.          KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1.      Pada kelas gastropoda yaitu bekicot dan siput bernapas dengn paru-paru karena hidupnya di darat.
2.      Pada kelas bivalvia yaitu kerang darah, kerang blu dab kerang hijau bernapas dengan insang yang berbentuk lembaran karena hidupnya dalam air (air laut)
3.      Hewan mollusca yang hidup di laut cangkangnya lebih keras karena mengandung banyak zat kapur sedangkan yang hidup di darat tidak terlalu keras.


VIII.       PERTANYAAN
1.      Tuliskan perbedaan morfologi dan anatomi masing-masing kelas pada filum mollusca!
2.      Jelaskan funsi mucus pada gastropoda? Dam mikroorganisme apa saja yang ditemukan?
JAWABAN:
1.      Perbedaanya adalah:
-            Pada kelas pulmonata antara siput dan bekicot memiliki cangkang dan organ dalam yang hampir sama, namun terdapat perbedaan yaitu pada siput terdapat operculum yang berfungsi untuk melindungi tubuhnya sedangkan pada bekicot tidak ada.
-            Walau pun masih dalam genus antara kerang dara dan kerang bulu memiliki perbedaan yaitu ukuran tubuh kerang darah lebih kecil jika dibandingkan dengan kerang bulu. Dan jika pada kerang darah tidak terdapat bulu, pada kerang bulu terdapat banyak bulu pada cangkangnya.
-            Perbedaan antara kerang hijau dan kerang darah/kerang bulu adalah warna cangkang. Pada kerang hijau berwarna hijau sedangkan pada kerang berwarna putih. Dan pada kerang hijau terdapat lapisan prismatik.
2.      Fungsi  lendir (mucus) adalah untuk:
-          memperlancar pergerakkan, melindungi tubuhnya.
-          menghindari dehidrasi bagi bekicot serta menjaga agar kaki tidak kering dan untuk menahan kaki yang relaksasi sementara bagian kaki yang berkontraksi dapat bergerak ke depan.
Organisme yang ditemukan: bakteri monokokus yang berbentuk bulat dan bakteri bacillus yang berbentuk seperti batang.
IX.             DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J.B Reece & L.G. Mitchell. 2005. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Fitriah, Eka. 2011. Panduan Praktikum Zoologi Avertebrata. Pusat Laboratorium IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Avertebrata. Bandung: Alfabeta.
Suwignyo, sugiarti dkk. 2005. Avertebrata air jilid 2. Jakarta: Penebar swadaya.
http://belajarterusbiologi.blogspot.com/2011/04/molusca.html






















LAMPIRAN





















 






























LEMBAR PENGESAHAN
            Laporan praktikum Zoologi Avertebrata berjudul “Mollusca” telah disetujui/disahkan pada tanggal 4 November 2011.
Cirebon. 4 November2011
Asisten Praktikum,


 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar