LUMUT DAUN/MUSCI
Oleh :
Anggit Aprilliani
1410160043
T. IPA Biologi B/III
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan buku tentang “Lumut Daun” ini tepat waktu dalam rangka memenuhi tugas mandiri, mata kuliah Taksonomi Cryptogamae.
Shalawat serta salam kami curahkan pula kepada nabi besar Muhamad SAW. Keluarganya, sahabat, tabi’in, serta kita semua selaku umatnya yang senantiasa tunduk kepada ajarannya.
Dalam kesempatan kali ini, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Novi Muspiroh, M.P. selaku dosen mata kuliah Taksonomi Cryptogamae.
2. Rekan-rekan sekalian yang telah membantu penulis dalam penyusunan buku ini.
3. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan buku ini.
Semogabuku tentang Lumut Daun ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya, dan pembaca khususnya.
Cirebon, November 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar....................................................... i
Daftar isi................................................................. ii
A. Pengertian lumut daun.................................... 3
B. Klasifikasi......................................................... 4
C. Ciri-ciri lumut daun......................................... 4
D. Habitat lumut daun......................................... 5
E. Sistematika lumut daun................................. 6
F. Reproduksi lumut daun................................... 7
G. Peranan/Manfaat Lumut Daun (Musci)....... 8
Daftar pustaka
Tentang penulis
LUMUT DAUN/MUSCI
Willhelm Eichler
Berdasarkan bentuk dan susunan tubuhnya, Wilhelm Eichler, pada tahun 1883 membedakan lumut menjadi 2 kelas, yaitu Kelas Hepaticae dan Kelas Musci. Masing – masing kelas yang telah dibagi oleh Wilhelm Eichler dibagi lagi menjadi 3 bangsa oleh Heinrich Gustav Adolf Engler pada tahun 1892, antara lain :
Untuk kelas Hepaticae :
Marchantiales
Yungermaniales
Anthocerotales
Untuk kelas Musci :
Spagnales
Andreaeales
Bryales
Lumut daun terdiri atas lebih kurang 12.000 jenis dan tersiar kemana-mana. Lumut itu dapat tumbuh diatas tanah-tanah yang gundul yang periodik mengalami masa kekeringan, bahkan diatas pasir yang bergerakpun tumbuhan ini dapat hidup. Beberapa macam diantaranya dapat sampai berbulan-bulan menahan kekeringan dengan tidak mengalami kerusakan, bahkan ada yang tahan kekeringan sampai bertahun-tahun.
Dalam hutan-hutan di pegunungan dari daerah tropika batang-batang dan cabang-cabang pohon-pohonnan penuh dengan lumut-lumut ini yang menempel berupa bantal atau bergantungan dari semua bagian tanaman hingga hutan itu pohon-pohonnya seakan-akan penuh dengan lumut yang selalu mencucurkan air.Suasana dalam hutan yang demikian amat lembab, berkabut, dari itu hutan tadi sering juga disebut hutan lumut atau hutan berkabut.
Lumut daun dikenal sebagai lumut sejati yang banyak di temukan didaerah yang lembab dan teduh. Lumut sejati dapat saja ditemukan didaerah kutub, tropis, atau gurun.
Lumut sejati/lumut daun merupakan tumbuhan kecil yang memiliki batang semu yang tegak dengan lembaran daun yang tersusun spiral.Lumut ini memiliki kutikula dari stomata sehingga dapat mencegah hilangnya air dalam selnya.
A. Pengertian lumut daun
Lumut daun juga disebut lumut sejati. Mengapa disebut demikian?? Karena bentuk tubuhnya berupa tumbuhan kecil dengan bagian seperti akar (rizoid), batang dan daun.
Bryopsida adalah kelas yang terbesar di antara anggota Bryophyta lainnya dan paling tinggi tingkat perkembangannya karena baik gametofit maupun sporofitnya sudah mempunyai bagian-bagian yang lebih kompleks.
Gametofit dari lumut daun umumnya dibedakan dalam 2 tingkatan yaitu protonema yang terdiri dari benang bercabang-cabang, dan gametafora yang berbatang dan berdaun. Sporogonium dari lumut daun terdiri atas bagian kaki, seta dan kapsul. Selanjutnya bagian kapsul mempunyai bagian-bagian yang dinamakan apofise, kotak spora atau teka, dan tutup atau operculum.
B. Klasifikasi
Klasifikasi lumut daun
Regnum : Plantae
Division : Bryophyta
Kelas : Bryopsida
Ordo : Bryopceales
Family : Bryopceae
Genus : Bryopsida
Spesies : Bryopsida sp
Division : Bryophyta
Kelas : Bryopsida
Ordo : Bryopceales
Family : Bryopceae
Genus : Bryopsida
Spesies : Bryopsida sp
C. Ciri-ciri lumut daun
Secara umum ciri-ciri lumut daun sebagai berikut:
Memiliki bagian yang menyerupai batang, akar dan daun.
Tubuhnya umumnya tegak, berdaun serupa sisik yang rapat, padat, dan memipih-menumpuk.
Pada tempat-tempat yang kering lumut membentuk taiusyang berupa bantal atau gebalan, dan diatas tanah-tanah hutan seringkali merupakan suatu lapisan yang menyerupai beludru.
Lumut daun/lumut sejati merupakan tumbuhan kecil yang memiliki batang semu yang tegak dengan lembaran daun yang tersusun spiral.
D. Habitat lumut daun
Lumut daun dapat tumbuh diatas tanah-tanah yang gundul yang peiodik mengalami masa kekeringan, bahkan diatas pasir yang bergerakpun tumbuhan ini dapat hidup.
Lumut daun dapat pula kita temukan diantara rumput-rumpt, diatas cadas, pada batang-batang dan cabang-cabang, bahkan ada yang pada daun-daun,pohon-pohon, di rawa-rawa, tetapi jarang didalam air.
Lumut daun/lumut sejati dapat ditemukan di daerah kutub, tropis atau gurun.
E. Sistematika lumut daun
Kebanyakan ahli bryologi membagi Bryopsida menjadi 3 anak kelas yaitu Sphagnidae, Andreaeidae, dan Bryidae.Perbedaan dari ketiga anak kelas tersebut terutama terletak pada struktur anatomi.
1. Kelas Sphagnidae
Anak kelas Sphagnidae mempunyai ciri-ciri antara lain: protonema berbentuk daun kecil yang terdiri dari satu lapis sel, gametafora pada ujungnya membentuk cabang-cabang sebagai roset yang menyerupai jambul dan tidak mempunyai rizoid. Sporofit didukung oleh perpanjangan ujung batang yang namanya pseudopodium.
Bangsa ini merupakan suatu bangsa yang monotipik, terdiri ata satu suku saja : Sphagnaceae dan satu marga : Sphagnum yang terdiri atas beberapa jenis. Kebanyakan hidup di tempat-tempat yang berair-air : rawa-rawa atau gambut, oleh sebab itu disebut juga lumut gambut.
2. kelas Andrealeidae
Andreaeidae mempunyai persamaan dengan Sphagnidae dalam hal sporofitnya yang didukung oleh pseudopodium, tetapi berbeda dalam hal cara membukanya kapsul spora yaitu dengan membentuk 4 katup.
3. Kelas Bryidae
Anggota Bryidae yang tergolong Stegocarpi mempunyai peristoma pada kapsul sporanya, didasarkan atas sifat dari peristomanya Bryidae dibedakan menjadi 2 golongan yaitu Nematodonteae dan Arthrodonteae.Peristoma adalah gigi-gigi atau rambut-rambut yang mengelilingi stoma pada kapsul spora-spora yang dapat mengadakan gerakan higroskopis, yaitu apabila spora-spora sudah masak peristoma bergerak membuka ke arah luar hingga spora dapat keluar.
Dalam klasifikasi lumut daun, bentuk kapsul, jumlah gigi peristom, bentuk operkulum maupun kaliptra dapat dijadikan dasar penggolongan yang penting.Protonema sekunder ialah protonema yang tidak berasal dari perkecambahan spora, biasanya berupa benang-benang hijau seperti ganggang.Melalui tunas-tunas yang timbul dari prononema sekunder dapat terbentuk individu yang lebih banyak.
F. Reproduksi lumut daun
Musci berkembangbiak dengan spora dan telah menunjukkan pergantian keturunan yang jelas, tetapi sporofitnya pada lumut dinamakan sporogonium itu belum merupakan buah tanaman lumut tadi dan dapat dibedakan dalam :
· Vaginula, yaitu semacam selubung pada pangkal tangkai sporogonium yang beraal dari dinding arkegonium.
· Seta, yaitu tangkai sporogonium.
· Apofisis, yaitu bentuk pelebaran dari ujung seta atau suatu peralihan dari seta ke sporogonium.
· Sporogonium, yaitu berupa kotak spora, tempat pembentukan spora. Pada bagian tengahnya terdapat kolumela, yaitu bagian yang bersifat steril.
· Kaliptra, yaitu semacam kapsul atau tudung sporangiumyang berasal dari diding arkegonium.
Atau reproduksi lumut daun berproduksi secara :
1. Asseksual, dan
2. Seksual
G. Peranan/Manfaat Lumut Daun (Musci)
1. Fungsi
Memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons).
Bisa digunakan sebagai ornament tata ruang.
Spagnum sebagai pembalut atau pengganti kapass, jika Spagnum ditambahkan ke tanah dapat menyerap air dan menjaga kelembaban tanah.
2. Manfaat
Lumut ini dipercaya bisa digunakan sebagai bahan obat, meski masih diperlukan penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis. Secara tradisional lumut dari marga Usnea dipakai untuk obat diare atau sakit perut dengan cara direbus. Sementara dari marga lumut spagnum dikenal sebagai obat penyakit kulit dan mata.
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael. 2002. Kimia Untuk SMA kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Sudjana, Atep. 2004. Sains Kimia Untuk SMA kelas XII. Bekasi: PT. Galaxy Puspa Mega.
TENTANG PENULIS
Anggit Aprilliani, lahir di Cirebon, 09 April 1990. Sekolah Dasar di SDN 1 Mandala, SMPN 1 Dukupuntang dan SMAN 1 Sumber. Sekarang tengan menempuh study di IAIN Syekh Nurjati Cirebon di Fakultas Tarbiyah, Jurusan Biologi.
Membuat buku seperti ini memang bukan pengalaman pertama bagi penulis, namun “tak ada gading yang tak retak” begitu kata pribahasa. Untuk itu jika dalam penulisan buku ini terdapat kesalahan, penulis sangat pengapresiasi pada pembaca yang bersedia memberikan saran maupun kritiknya agar penulis lebih baik dalam menulis kedepannya.
Trims’